127 Jam, Kisah Nyata Yang Membuat Kita Terpana

      Halo, selamat malam semua! Satnite? Malam ini lebih jatuh ke shitnite, dimana sinyal dirumah nenek gue lagi bete menemani malam minggu gue.
      Perut gue kenyang banget, padahal cuma makan puding ama risol doang. Puding cokelat doang lah, yang membuat hidup gue terasa lebih indah.
      Malam ini gue pengen bahas film lama yang diproduksi sekitar 6 tahun lalu. Film ini bukan sekedar film, ia pernah mendapat 6 kali nominasi di academy awards! Dan lebih berkelas lagi, film ini diangkat dari kehidupan nyata seorang petualang dan pendaki bernama Aron Ralston.
----------------------------------------------------
     Gue pengen tanya, apa yang terjadi kalo ada orang yang dapat bertahan hidup selama 127 jam, sendirian tanpa siapapun?
     Cerita dimulai ketika Aron pergi ke Blue John Canyon, Utah. Ia pergi tanpa ngasih tau ke siapapun. Bahkan sebelum dia pergi, dia kaga ngangkat telpon orang tuanya. Karena kalo dia angkat, pasti orang tuanya akan mengetahui ia akan pergi lagi ke suatu tempat.
     Aron pergi dengan persiapan yang begitu matang. Segala keperluan telah ia siapkan. Namun ia ketinggalan suatu benda yang sangat disayanginya, yaitu pisau swiss army yang selalu ia pakai dalam segala kondisi. Ia malah membawa pisau kecil yang mirip otak gue, alias tumpul.
     Sebelum ke tempat tujuannya, dia ketemu dua cewek yang tersesat. Cewek itu mau suatu tempat yang gue lupa nama tempatnya, pokoknya tempat itu bagus banget dah. Dengan pengalaman menguasai lokasi, ia dengan mudah membantu dua cewek itu menemukan tempat tersebut.
     Setelah urusannya selesai dengan dua cewek itu, dia melanjutkan perjalanan. Akhirnya ia pun sampai di Blue John Canyon. Ia banyak melewati tebing-tebing yang curam. Aron sangat lihai menaklukan tebing tersebut. Tapi ya namanya musibah, siapa sih yang bisa nolak?
     Aron terperosok ke dalam tebing yang cukup dalam dengan pergelangan tangan kanan terjepit batu besar yang beratnya bisa mencapai 200 kilogram. Bukan maen sialnya. Gak ada orang. Terperosok cukup dalam. Makanan dan minuman seadanya. Fuck men!
      Banyak cara dilakukan oleh Aron. Mulai dari menipiskan batu yang menjempit pergelangan tangannya dengan pisau yang tumpul. Menghemat makanan. Menghemat minuman. Semuanya dilakukan dengan cerdas. Hingga pada suatu saat airnya habis dan ia terpaksa meminum air kencingnya sendiri.
      2-3 hari terlewati, masih dengan kondisi yang sama. Pergelangan tangan kanannya mulai berubah warna menjadi biru keabu-abuan karena berhentinya sirkulasi darah pada tangannya tersebut. Bibir Aron memucat. Jantungnya terasa sangat sakit. Setiap malam ia mengalami hipotermia. Ia bahkan sering mengkhayal sesuatu tentang ibunya, istrinya, temen kerjanya, dan dua cewek yang tadi ia temui tersebut.
      Hari-hari makin kelabu. Ia hanya merekam dirinya yang terjebak. Menitipkan segala pesan kepada orang yang sangat dicintainya. Ia hampir menyerah.

     Akhirnya ia memutuskan untuk memotong tangan kanannya dengan pisau tumpul yang ia bawa. Memotong tangan dengan pisau tumpul itu gak gampang. Karena tumpulnya inilah ia harus memakan waktu yang agak lama dan merasakan sakit yang lebih panjang. Finally, tangan ia berhasil kepotong. Ia lalu membungkus tangan kanan tersebut.
     Ia berhasil keluar dari plosok canyon itu dengan raga yang sangat haus. Ia keluar tebing dan mencari air, dan ia akhirnya menemukan genangan air yang tercemar. Tak peduli, ia lalu mencelupkan palanya ke dalam air tersebut dan meminumnya. Ia meninggalkan tasnya deket genangan air tersebut, dan ia pun mencari pertolongan.
      Betapa hokinya ini orang, ia ketemu sama 3 orang yang lagi menikmati indahnya Blue John Canyon. Ia mengemis meminta air pada 3 orang tersebut. Aron menceritakan apa yang telah terjadi pada dirinya, dan dia pun menyuruh orang itu untuk memanggil bantuan untuk dirinya.
      Akhirnya, sebuah helikopter bantuan datang kepadanya. Ia lalu naek ke helikopter, dan disaat itulah... Hidup indahnya telah kembali, meski harus menjalaninya dengan tangan kanan yang telah tiada.
 
Previous
Next Post »