Yo! Good morning, semuanya! Selamat menjalankan ibadah puasa bagi mereka yang menjalankannya.
Desa identik dengan suasana damai dan nyaman. Tapi, ada beberapa desa
di dunia yang terbilang ekstrem karena iklim dan lokasinya yang tidak
biasa. Ada desa di dalam kawah gunung sampai desa di bawah tanah.
Desa yang terletak di kawah gunung api hingga di tengah gurun pasir
tentunya tidak biasa, walaupun memang benar ada. Berikut 6 desa paling
ekstrem seperti yang gue kutip dari detiktravel.com!
-------------------------------------------------
1. Pitigliano, Italia
Italia tidak hanya terkenal akan bangunan-bangunan bersejarah, namun
juga desanya yang terkenal hangat dan damai. Salah satu desa yang unik
adalah Pitigliano di provinsi Grosseto. Walaupun indah, namun letaknya
cukup ekstrem karena berada di pinggir tebing gunung kapur.
Letaknya yang cukup terpencil juga membuat Pitigliano tidak ada
ubahnya dengan desa di abad pertengahan. Pitigliano juga disebut dengan
‘Little Jerusalem’ karena keberadaan komunitas Yahudi di sana.
Namun letaknya yang ekstrem pun tetap tidak mengurangi keindahan dari
desa ini. Sekilas desa ini tampak seperti Cappadocia di Turki, hanya
lebih hijau dan indah.
2. Aogashima, Jepang
Membicarakan desa ekstrem, Aogashima yang terletak di Laut Filipina bisa
jadi merupakan yang paling ekstrem dari semuanya. Pulau terpencil yang
masuk wilayah Jepang tersebut memiliki sebuah gunung api aktif, beserta
desa di dalamnya.
Pada abad ke-18, gunung di Aogashima pernah meletus dan mengakibatkan
korban jiwa hingga setengah populasi desa. Herannya, penduduk desa yang
dahulu melarikan diri malah kembali lagi ke Aogashima 50 tahun
kemudian.
Namun walau berbahaya, Aogashima memiliki tanah yang hijau dan begitu
subur akibat dari letusan yang terjadi dulu. Jadi tidak heran kalau
tanahnya begitu indah dan nyaman untuk ditinggali, mengingat bahaya yang
seakan-akan dapat terjadi.
3. Coober Pedy, Australia
Desa di bawah tanah tidak cuma ada di film-film. Nyatanya negara bagian
South Australia punya desa bawah tanah yang dikenal dengan nama Coober
Pedy. Dahulu, Coober Pedy terkenal sebagai pusat pertambangan batu akik
jenis opal.
Sejarahnya, desa ini memiliki iklim yang cukup tandus dan ekstrem.
Gara-gara itu, muncul inisiatif warga untuk menambang lereng bukit dan
menjadikannya sebagai tempat tinggal. Sejumlah hotel bawah tanah pun
bermunculan untuk menarik wisatawan.
Atas keunikannya itu, Coober Pedy pun cukup populer di kalangan
wisatawan yang datang ke Australia. Kapan lagi merasakan tidur di bawah
tanah?
4. Monemvasia, Yunani
Selain Santorini dan Athena, Yunani juga punya desa terpencil di
Monemvasia. Secara letak desa tersebut berada di sebuah pulau terpencil
di bagian Yunani. Selain terpencil, desa tersebut juga tersembunyi di
balik sebuah bukit batu raksasa.
Akses menuju Monemvasia hanya berupa jalan sepanjang 200 meter dari
pulau besar terdekat. Akibat letaknya yang terpencil dan seakan
terasing, desa tersebut juga masih memiliki beberapa gereja Byzantin dan
benteng bersejarah.
Akses jalan di Monemvasia juga diperuntukkan bagi pejalan kaki dan
penggembala saja. Tentunya Anda tidak akan menemukan kendaraan bermotor
yang menimbulkan polusi di desa ini. Desa ini sungguh cocok untuk
bersantai dan menenangkan pikiran.
5. Huacachina, Peru
Gurun pasir identik dengan udara panas dan tidak nyaman untuk
ditinggali. Namun faktanya, ada sebuah desa bernama Huacachina yang
terletak di sebuah oase di tengah gurun pasir Peru.
Secara letak, Hucachina berada sekitar 8 km dari Kota Ica di Peru
Selatan. Uniknya, terdapat berbagai vila dan resor mewah di Huacachina.
Tidak sedikit wisatawan biasa hingga tajir yang datang dan menghabiskan
uang di sana.
Huacachina pun ditinggali oleh sekitar 100 penduduk yang juga hidup
dari sektor pariwisata. Selain bisa menikmati kenyamanan di tengah gurun
pasir, pengunjung juga bisa main seluncur pasir dan menikmati keindahan
gurun pasir. Desa ini mungkin cocok bagi Anda yang mencari tempat
penginapan berbeda.
6. Isortoq, Greenland
Desa ekstrem berikutnya adalah Isortoq di Greenland. Desa tersebut
terbilang ekstrem karena iklim yang dingin dan tidak bersahabat untuk
ditinggali, walau toh nyatanya ada saja yang tinggal di sana.
Uniknya, iklim dingin di Isortoq menjadi surga bagi beberapa fauna
lokal seperti anjing laut dan berbagai macam lainnya. Sehari-harinya
masyarakat di desa itu hidup dari berburu.
Mungkin saja Isortoq bisa menjadi destinasi wisata yang menarik dan
berbeda untuk dikunjungi. Tapi untuk tinggal di sana, pikir-pikir lagi deh.
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon